Statistik Laman

Selasa, 18 Oktober 2011

Jalur kelistrikan gedung bertingkat

Pada umumnya jalur kelistrikan gedung-gedung besar, gedung bertingkat yang mempunyai supllay PLN dengan gardu tersendiri, adalah seperti berikut ini:
  • Gardu PLN 20 kV, dilengkapi AMR (Automatic Meter Reading) sebagai pembaca pemakaian listrik.
  • Cubicle atau Switch Gear, sebagai pemutus listrik antara gardu PLN dengan Trafo
  • Trafo, berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 50kV menjadi tegangan 380V. Trafo sendiri dapat menggunakan trafo jenis kering atau trafo basah yang menggunakan pendinginan minyak.Ruangan Trafo sebaiknya diberikan sirkulasi udara yang baik, atau diberikan pendingin ruangan, karena sifat kerja Trafo yang menerima beban pemakaian sehingga menghasilkan panas.
  • Genset, berfungsi sebagai back up power pada saat supplay listrik dari PLN terputus.
  • MDB (Main Distribution Board), MDP (Main Distribution Panel)atau PUTR (Panel Utama Tengangan Rendah), - apapun namanya - pada sisi ini adalah panel yang berfungsi sebagai panel yang membagi beban untuk kelompok-kelompok beban utama yang nantinya akan dibagi lagi pada panel-panel yang lebih kecil sesuai kebutuhan pemakaian.
  • Panel ME (Mechanical Electrical) Low Voltage (220V AC) yang penggunaannya meliputi penerangan, stop kontak utilitas, fan-fan koridor, dll.
  • Panel Very Low Voltage (12V-24VDC) yang penggunaannya meliputi Fire Alarm system, Paging, Telepon, MATV, dan Interphone (Intercom).
 Sewage Treatment Plant (STP)
Sewage Treatment Plant, selanjutnya akan kita sebut saja STP untuk lebih mudahnya, adalah Instalasi Pengolahan Limbah Domestik dan Air Kotor. Yang di maksud limbah domestik di sini adalah air buang yang dihasilkan dari pembuangan bekas cucian piring (Kitchen zink) dan air bekas mandi, sedangkan limbah air kotor adalah buangan air bekas air kecil atau air besar yang melalui closet.

Awal mulanya buangan limbah domestik dan air kotor yang berasal dari unit-unit apartemen tersebut dialirkan melalui pipa-pipa yang biasa kita sebut sebagai Instalasi air kotor dan berakhir ujung di pipa keluar yang kita sebut Head End. 

Urutan (lay out) STP:
  1. Bar Screen
  2. Grease Trap
  3. Screen trap
  4. Clarifier Tank
  5. Bioreaktor Tank
  6. Chlorine Tank
  7. Slugde Tank
  8. Effluent Tank

BAR SCREEN
Bar screen adalah wadah penampung awal yang berfungsi untuk menyaring kotoran kasar agar kotoran tersebut tidak sampai masuk ke dalam sistem pengolahan karena dikhawatirkan dapat masuk atau menyumbat ke dalam impeler motor. 
Setiap saat terutama pada jam-jam sibuk pemakaian air misalnya pada pagi hari dimana orang-orang/penghuni memakai air bersamaan untuk mandi pagi atau sore hari saat orang pulang kerja, bar screen ini harus dibersihkan agar bar screen tidak tersumbat dan kotoran kasar terjatuh ke tangki penghambat lemak (Grease trap).


GREASE TRAP


Grease trap terdiri dari beberapa tangki yang terhubung dan berhubungan pada sisi bawah. Mengapa pada tangki grease trap ini dibuat lubang pengubung antar tangki di sisi bawah. Seperti kita ketahui berat jenis lemak lebih ringan dari berat jenis air sehingga lemak akan mengambang di permukaan air.
Lemak ini harus dibersihkan dan diangkat dari tangki setiap kunjungan pengecekan. Dengan demikian lemak tidak berpindah ke tangki selanjutnya.

SCREEN TRAP

Tiga buah bak berhubungan untuk menyaring kotoran-kotoran halus
CLARIFIER TANK